Jakarta, 27 Agustus 2024 – Bank Indonesia (BI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya bersama Kementerian dan Lembaga terkait untuk menarik aliran modal asing melalui investasi di sektor riil. Salah satu bentuk komitmen ini diwujudkan melalui sinergi dengan Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Investasi RI/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington D.C., serta US-ASEAN Business Council dalam penyelenggaraan “Indonesia Business Forum” di Washington D.C., Amerika Serikat (AS) pada 26 Agustus 2024. Forum bisnis ini menegaskan kuatnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS yang telah terjalin selama 75 tahun, terutama setelah kedua negara sepakat meningkatkan status kemitraan menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). Salah satu langkah penting dalam mempererat kerja sama ini adalah dengan meningkatkan investasi AS di Indonesia.
Pada kesempatan ini, BI memfasilitasi kehadiran tiga proyek investasi strategis, dari total tujuh proyek investasi yang dipromosikan. Proyek-proyek tersebut meliputi: Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah, yang memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi alternatif; Industri Pengolahan Tembaga di Jawa Timur, yang mendukung kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah tembaga di Indonesia; serta Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, yang ditargetkan menjadi pusat industri dan hilirisasi halal di Aceh, dengan fokus pada produk makanan, minuman, dan lainnya. Pemilihan ketiga proyek ini berdasarkan hasil kurasi BI bersama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York untuk ditawarkan kepada investor di AS, dengan mempertimbangkan ketertarikan investor terhadap sektor proyek tersebut.
Pada forum tersebut, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyampaikan 5 alasan untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu 1) pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan prospek positif; 2) fundamental makroekonomi yang stabil; 3) komitmen kuat Pemerintah Indonesia terhadap reformasi struktural untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif; 4) akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan; serta 5) pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Turut hadir memberikan sambutan yaitu Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi; Wakil Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Internasional U.S. Department of Commerce, Marisa Lago; Presiden dan CEO US-ASEAN Business Council, Ambassador Ted Osius (Ret.); serta Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington D.C., Ida Bagus Made Bimantara.
Forum Bisnis ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan Deputi Kemenko Bidang Perekonomian, Kepala Kantor Perwakilan BI New York, Deputi Kementerian Investasi, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Industri. Diskusi tersebut membahas antara lain kinerja investasi asing langsung (FDI) di Indonesia, perkembangan ekonomi Indonesia, serta dukungan kebijakan pemerintah dalam mendorong aliran investasi di sektor riil.
Selain itu, rangkaian kegiatan “Indonesia Business Forum” juga mencakup penyelenggaraan acara promosi perdagangan yang mengangkat tema “Wow Indonesia Festival” pada 25 Agustus 2024 di Pennsylvania Avenue, Washington D.C. Pada acara ini, BI menampilkan sustainable fashion show karya desainer Indonesia sebagai bagian dari rangkaian selebrasi FEKDI x KKI. Pada kesempatan ini BI juga menghadirkan produk unggulan seperti wastra, pakaian jadi, kerajinan, dan makanan ringan dari delapan UMKM binaan.
Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan AS dalam bidang investasi dan perdagangan dapat semakin diperkuat, sejalan dengan upaya bersama untuk menciptakan sinergi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi kedua negara di masa depan.