Jakarta, 3 Agustus 2024 – Kontribusi digitalisasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan terus diperkuat. Langkah ini perlu didukung dengan perumusan kebijakan ekonomi dan keuangan yang selaras dengan nilai-nilai syariah diantaranya aspek keadilan dan kemanfaatan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan umat. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia berkomitmen membangun ekosistem riset yang handal dan mengadopsi keunggulan digital untuk mendorong terobosan inovasi kebijakan ekonomi dan keuangan syariah ke depan. Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam pembukaan Konferensi Internasional Journal of Islamic Economics and Finance dan Call for Papers ke-10 dengan tema Promoting Inclusive and Sustainable Growth with Sharia Economy amid the Age of Digitalization and Global Uncertainty di Jakarta (2/8).
Untuk memperkuat digitalisasi ekonomi dan keuangan sesuai prinsip syariah, Gubernur Perry Warjiyo menekankan 3 (tiga) hal penting. Pertama, memperkuat aspek kewirausahaan dalam mengembangkan ekosistem ekonomi syariah, dengan mengembangkan industri halal melalui digitalisasi proses sertifikasi halal dan memfasilitasi e-commerce untuk penjualan produk halal, mendorong tumbuhnya crowdfunding syariah, dan penguatan data analytics serta market research untuk perumusan kebijakan strategis. Kedua, berorientasi bagi kemanfaatan masyarakat luas melalui pengembangan inklusi keuangan melalui perluasan akses kepada lembaga keuangan Islam menggunakan platform digital dan penguatan program literasi digital. Ketiga, mendorong adopsi dan adaptasi teknologi serta inovasi digital melalui pengembangan produk dan jasa keuangan syariah berbasis digital dengan memanfaatkan artificial intelligence (AI) and machine learning (ML).
Kegiatan Konferensi Internasional dan Call for Papers Journal of Islamic Economics and Finance (JIMF) diselenggarakan untuk mengembangkan ekosistem riset dan mendorong pertukaran gagasan ilmiah dalam perumusan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah. Dalam perkembangannya, JIMF semakin mendapatkan pengakuan internasional. Sejak tahun 2023, JIMF telah meraih peringkat Q2 terindeks Scopus dan tahun 2024 kinerja JIMF kian membaik, ditunjukkan oleh capaian the Top 1 Scopus journal ranking in Indonesia” dan “Top 2 in the Asia-Pacific under Islamic economics and finance category.” Acara ini dihadiri oleh akademisi, perwakilan K/L, perbankan dan lembaga keuangan syariah, komunitas syariah, dan mahasiswa, dengan menampilkan narasumber para pakar ekonomi dan keuangan syariah internasional dan pakar Artificial Intelligence (AI) yang berkaitan dengan social finance and welfare. JIMF 2024 merupakan bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDIxKKI) yang berlangsung pada tanggal 1-4 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center.