1 Oktober 2024 – PHR berhasil menambah produksi 2.000 barel minyak mentah per hari dari lapangan tua Obor, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu. Cadangan minyak yang selama ini terperangkap di antara reservoir utama (attic oil) behasil dijejak melalui penginderaan seismik 3D.
Setelah alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan ke PHR pada Agustus 2021, tim pengembangan lapangan melakukan evaluasi ulang lapangan-lapangan yang tergolong small-field, di mana Lapangan Obor adalah salah satu yang menjadi prioritas.
“Para perwira PHR dari bagian Asset Development mulai melakukan teknik penginderaan seismik tiga dimensi (3D) terkini pada lapangan-lapangan tua, yang selama ini tidak menjadi prioritas. Metode ini berhasil melihat cadangan potensial yang selama ini tidak terdeteksi”, ujar EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko.
Berdasarkan potensi tersebut, dilakukan pemboran tambahan 5 sumur di Lapangan Obor dalam paket pengembangan SLO OPLL Stage-4. Sumur pertama (Obor #4) paket pengembangan ini sudah diselesaikan dan mulai produksi pada 28 September 2024 dengan laju alir 2.144 barel minyak per hari. Eksekusi pemboran 4 sumur produksi tersisa akan dilaksanakan tahun 2025.
“Kami mengapresiasi upaya-upaya PHR dalam mendukung ketahanan energi nasional, termasuk melalui optimalisasi produksi dari sumur-sumur existing,” ujar Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus. Rikky menambahkan bahwa upaya ini memastikan bahwa WK Rokan dapat terus mendukung pencapaian target produksi migas 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030.
###
TENTANG PHR WK ROKAN
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.
Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.