Sekda Aceh Kumpulkan LSM, NGO, dan Relawan untuk Percepat Pemulihan Pasca Bencana

Selasa, 9 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menggelar pertemuan dengan Non-Governmental Organization (NGO), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kepemudaan (OKP), serta sejumlah relawan kemanusiaan, dalam rangka memperkuat koordinasi dan percepatan upaya pemulihan Aceh pasca bencana hidrometeorologi. Pertemuan berlangsung di Posko Tanggap Darurat, Selasa (9/12).

Dalam pertemuan tersebut, Sekda memaparkan perkembangan penanganan bencana yang sedang berlangsung di berbagai wilayah terdampak. Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi masih terus berlangsung, sementara percepatan pembukaan akses transportasi di Aceh Utara, Aceh Timur, dan wilayah tengah masih terus diupayakan agar mobilisasi bantuan dapat berlangsung lebih optimal.

Sekda juga menekankan pentingnya memastikan kelancaran distribusi logistik oleh BNPB, BASARNAS, serta para relawan, termasuk melalui pembangunan jembatan bailey sebagai langkah percepatan pemulihan konektivitas transportasi.

Lebih lanjut, Nasir menerangkan bahwa pemerintah saat ini sedang memprioritaskan percepatan pemulihan jaringan komunikasi yang masih terkendala akibat belum stabilnya pasokan listrik, sembari terus memantau perkembangan kondisi kelistrikan di seluruh wilayah terdampak. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga ketersediaan BBM, air bersih, serta stabilitas harga pangan agar kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi selama masa pemulihan.

Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah menjajaki skema renovasi rumah terdampak banjir bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Upaya tersebut dilakukan untuk mempercepat proses renovasi agar para pengungsi dapat segera kembali ke tempat tinggal mereka.

Dalam sesi dialog, para peserta pertemuan mengapresiasi langkah Sekda yang telah menginisiasi agenda tersebut serta menyampaikan berbagai masukan penting terkait kondisi faktual di lapangan. Mereka menyoroti sejumlah kebutuhan mendesak, seperti air bersih, alat berat untuk membuka akses, fasilitas MCK, dapur umum, obat-obatan, serta posko kesehatan yang lebih merata di setiap desa guna memudahkan masyarakat memperoleh layanan kesehatan dasar.

Para relawan dan NGO juga menekankan perlunya peningkatan transparansi dalam penyaluran bantuan serta penyediaan informasi terpadu mengenai keberadaan posko, alur mobilisasi logistik, dan mekanisme distribusi bantuan. Kejelasan target pemerintah terkait pembukaan akses transportasi turut menjadi perhatian karena sangat memengaruhi kelancaran penyaluran bantuan ke wilayah terdampak.

Selain itu, peserta pertemuan turut mengangkat isu strategis lainnya, termasuk pentingnya advokasi terhadap praktik illegal logging yang dinilai turut memperburuk dampak bencana. Mereka juga meminta konsolidasi data terkait wilayah terisolir, penyusunan standar prioritas penerima bantuan, serta penetapan tata kelola yang jelas dari fase tanggap darurat hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Seluruh masukan tersebut disampaikan sebagai upaya memperkuat koordinasi lintas sektor agar penanganan bencana dapat berlangsung lebih efektif, transparan, dan tepat sasaran.

Menanggapi seluruh masukan tersebut, Sekda menegaskan bahwa pemerintah Aceh berkomitmen menindaklanjuti setiap rekomendasi dan akan memperkuat kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat.

Ia menyampaikan bahwa pertemuan ini juga menjadi ruang monitoring bersama untuk memastikan setiap langkah penanganan berjalan transparan, responsif, dan tepat sasaran. Sekda menambahkan, koordinasi lintas sektor juga akan terus ditingkatkan secara konsisten agar proses pemulihan Aceh pasca banjir dapat berlangsung lebih cepat, efektif, dan terarah. []

Berita Terkait

Wagub Aceh Sambut UAS di Bandara SIM, Hadiri Peringatan 21 Tahun Tsunami Aceh
Wagub Aceh Minta Bantuan Rumah Rusak Berat Dinaikkan Jadi Rp98 Juta
Risiko Penularan Penyakit Pascabencana, Pemerintah Aceh Perkuat Klaster Kesehatan
Jembatan Tenge Besi di Bener Meriah Kembali Bisa Dilintasi
Persaja dan PSF Salurkan Bantuan Sandang dan Pangan untuk Korban Bencana di Aceh
Kak Na Antar Bantuan ke Lhok Gunci, Perkampungan yang Berubah Menjadi Sungai
Wagub Aceh Dampingi Mendagri Serahkan Bantuan Pascabanjir di Aceh Tamiang dan Aceh Timur
Di Depan Mualem, Mentan Tegaskan Segera Pulihkan Sawah Terdampak Banjir di Aceh
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 25 Desember 2025 - 20:03 WIB

Wagub Aceh Sambut UAS di Bandara SIM, Hadiri Peringatan 21 Tahun Tsunami Aceh

Kamis, 25 Desember 2025 - 16:59 WIB

Wagub Aceh Minta Bantuan Rumah Rusak Berat Dinaikkan Jadi Rp98 Juta

Rabu, 24 Desember 2025 - 15:25 WIB

Jembatan Tenge Besi di Bener Meriah Kembali Bisa Dilintasi

Selasa, 23 Desember 2025 - 20:23 WIB

Persaja dan PSF Salurkan Bantuan Sandang dan Pangan untuk Korban Bencana di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 - 01:24 WIB

Kak Na Antar Bantuan ke Lhok Gunci, Perkampungan yang Berubah Menjadi Sungai

Senin, 22 Desember 2025 - 20:36 WIB

Wagub Aceh Dampingi Mendagri Serahkan Bantuan Pascabanjir di Aceh Tamiang dan Aceh Timur

Senin, 22 Desember 2025 - 19:43 WIB

Di Depan Mualem, Mentan Tegaskan Segera Pulihkan Sawah Terdampak Banjir di Aceh

Minggu, 21 Desember 2025 - 18:02 WIB

Pemerintah Aceh Pastikan Penanganan Banjir di Wilayah Terisolasi, Fadhlullah kunjungi Pameu Aceh Tengah

Berita Terbaru