Bakal calon gubernur (Bacagub) Sumatera Selatan (Sumsel) 2024, Mawardi Yahya mulai melakukan serangan terhadap bacagub lainnya, Herman Deru. Mawardi mengatakan Sumsel di bawah pemerintahan Herman Deru tidak ada lompatan pembangunan.
Peneliti Lembaga Studi Pemilu dan Politik (LSPP) Nurjaya menilai Mawardi sama saja sedang melakukan bunuh diri atau blunder dengan menyerang Herman Deru. Pasalnya Mawardi merupakan pendamping Herman Deru di periode 2018-2023.
“Ini bodoh. Masa mantan wakil menyerang gubernurnya. Apa yang dilakukan Mawardi jelas blunder. Menyerang gubernur sama saja dengan menyerang dirinya sendiri. Karena mereka satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” katanya kepada media pada Kamis (23/05/2024).
Terlebih menurut Nurjaya, serangan yang dilakukan Mawardi kepada Herman Deru tidak berdasar. Padahal jelas sekali di bawah pemerintahan Herman Deru yang Mawardi adalah wakilnya justru banyak sekali lompatan pembangunan. Terutama terkait pemerataan pembangunan. Pembangunan tidak berorientasi pada monumen tertentu seperti ingin membangun masjid besar spektakuler atau gedung tertentu.
“Herman Deru telah melakukan gebrakan yang luar biasa selama memimpin Sumsel. Pembangunan tidak hanya Palembang sentris. Semua wilayah di Sumsel benar-benar diperhatikan oleh beliau agar terjadi pemerataan pembangunan,” ujarnya.
Nurjaya menyarankan Mawardi untuk fokus mengkampanyekan track record dirinya ketimbang menyerang kepemimpinan Herman Deru. Terkait dirinya yang mengaku hanya dianggap ban serep, Nurjaya juga menyarankan Mawardi untuk berkaca diri.
“Kalau selama menjadi wakil dirinya merasa hanya jadi ban serep, lebih baik berkaca diri dulu saja. Jangan-jangan bukan karena Herman Deru tetapi karena memang dirinya yang pasif dalam bekerja. Banyak kok wakil yang kinerjanya menonjol. Atau bisa jadi memang dia tidak bisa bekerja. Gitu aja. Publik cukup cerdas, jadi tahu mana fakta atau bukan,” pungkasnya.
