Buka Rakornas Stunting, Wapres RI Ungkap Keberhasilan Pemerintah Turunkan Prevalensi Lima Tahun Terakhir

Rabu, 4 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Beritasumatera.com – Prevalensi stunting turun dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 21,5% pada tahun 2023. Artinya, dalam lima tahun, seluruh pihak terkait percepatan penanganan stunting berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,3%, atau rata-rata 1,85% per tahunnya. Kendati capaian tersebut cukup signifikan, upaya menghapus stunting di Indonesia harus terus dilakukan.

“Kita masih memiliki pekerjaan rumah yang belum selesai, yaitu membebaskan anak Indonesia dari stunting,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jend. Sudirman, Jakarta, pada Rabu (04/09/2024).

Untuk itu, lanjut Wapres, keberlanjutan program yang telah disusun perlu diteruskan dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.

“Penajaman intervensi harus dilakukan agar program lebih tepat sasaran, mulai dari penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat hingga pemantauan secara berkala,” urai Wapres.

Lebih lanjut Wapres menuturkan, ia telah menerima laporan tentang upaya pencegahan stunting melalui intervensi serentak yang sudah dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota. Data dari intervensi yang telah dilaksanakan tersebut harus dapat dimanfaatkan untuk program berikutnya.

“Data ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai dasar intervensi sensitif dan spesifik, agar program yang sudah disusun dapat tepat sasaran dan target prevalensi stunting segera tercapai,” pesan Wapres.

Senada dengan hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, dari prevalensi stunting 21,5% pada 2023, Indonesia ditargetkan mencapai angka prevalensi stunting 14% pada akhir 2024 ini.

“Beberapa intervensi spesifik dan sensitif sudah on the track, namun perlu ada akselerasi untuk dapat mencapai target di akhri tahun 2024,” ungkap Menko Muhadjir.

Untuk mencapai target 14% pada akhir 2024, maka dibutuhkan penurunan 7,5% dari angka 21,5% pada 2023. Menko Muhadjir mendorong semua pihak untuk bekerja sama meningkatkan capaian intervensi spesifik dan sensitif, terutama pada indikator-indikator yang masih rendah capaiannya.

“Dari 9 indikator, terdapat intervensi spesifik yang on the track. Namun, terdapat pula beberapa indikator yang memerlukan perhatian serius, seperti ibu hamil KEK mendapat asupan gizi, anak balita dipantau pertumbuhan, balita gizi kurang mendapat Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan anak balita mendapat imunisasi dasar lengkap,” urai Muhadjir.

Dalam kesempatan ini, Wapres memberikan simbolis penghargaan insentif fiskal kepada perwakilan 20 dari 130 pemerintah daerah yang telah memiliki kinerja baik dalam upaya penurunan stunting.

Kedua puluh pemerintah daerah tersebut, yaitu pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Jambi, Provinsi Jawa Tengah, Kota Bima, Kota Depok, Kota Payakumbuh, Kota Dumai, Kota Prabumulih, Kota Banjarmasin, Kota Denpasar, Kabupaten Bintan, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Sopeng, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jepara, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut.

Selain Menko PMK Muhadjir Effendy, turut hadir dalam acara ini, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar; Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, dan Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki.

Sementara itu, Wapres hadir dengan didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Robikin Emhas. (DMA/RJP, BPMI-Setwapres)

Berita Terkait

Hadiri Buka Puasa Bersama BPP HIPMI, Wapres RI Tekankan Pentingnya Hilirisasi Untuk Serap Tenaga Kerja
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Wapres RI Minta Pengusaha Kembangkan Industri Padat Karya Dan Hilirisasi
Kunjungi SMAN 66 Jakarta, Wapres RI Tekankan Pentingnya Siswa Beradaptasi Dengan AI
Wapres RI Pastikan Salat Idulfitri 1446 Hijriah Di Jakarta
Tinjau Lokasi Bencana Banjir di Sukabumi, Wapres RI Tekankan Pemulihan Infrastruktur dan Relokasi Warga
Tinjau Proyek Jalan Tol Rangkasbitung-Cileles, Wapres RI Pastikan Pembangunan Infrastruktur Berjalan Optimal
Tinjau Pembangunan Universitas Syekh Nawawi Banten, Wapres RI Pastikan Peningkatan Akses Pendidikan Bagi Masyarakat
Terima Komunitas Anak Muda Pecinta AI, Wapres RI Dorong Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi untuk Kemajuan Bangsa

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 20:19 WIB

Hadiri Buka Puasa Bersama BPP HIPMI, Wapres RI Tekankan Pentingnya Hilirisasi Untuk Serap Tenaga Kerja

Jumat, 14 Maret 2025 - 23:09 WIB

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Wapres RI Minta Pengusaha Kembangkan Industri Padat Karya Dan Hilirisasi

Rabu, 12 Maret 2025 - 20:11 WIB

Kunjungi SMAN 66 Jakarta, Wapres RI Tekankan Pentingnya Siswa Beradaptasi Dengan AI

Rabu, 12 Maret 2025 - 17:06 WIB

Wapres RI Pastikan Salat Idulfitri 1446 Hijriah Di Jakarta

Sabtu, 8 Maret 2025 - 17:33 WIB

Tinjau Lokasi Bencana Banjir di Sukabumi, Wapres RI Tekankan Pemulihan Infrastruktur dan Relokasi Warga

Kamis, 6 Maret 2025 - 16:54 WIB

Tinjau Proyek Jalan Tol Rangkasbitung-Cileles, Wapres RI Pastikan Pembangunan Infrastruktur Berjalan Optimal

Kamis, 6 Maret 2025 - 16:36 WIB

Tinjau Pembangunan Universitas Syekh Nawawi Banten, Wapres RI Pastikan Peningkatan Akses Pendidikan Bagi Masyarakat

Jumat, 28 Februari 2025 - 18:00 WIB

Terima Komunitas Anak Muda Pecinta AI, Wapres RI Dorong Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi untuk Kemajuan Bangsa

Berita Terbaru

Aceh

Marlina Wujudkan Asa Nur Laila Miliki Rumah

Rabu, 19 Mar 2025 - 17:58 WIB