Jakarta, Beritasumatera.com – Hari Raya Iduladha pada hakikatnya bukan hanya merupakan sebuah ritual keagamaan dimana dilakukannya penyembelihan hewan kurban. Lebih dari itu, Iduladha juga memiliki dimensi sosial yang kuat dalam konteks kepedulian dan tolong menolong terhadap sesama. Oleh karena itu, momen perayaan Iduladha harus dapat menjadi pengingat, juga dorongan semangat untuk terus menebarkan kebajikan baik dalam lingkup terdekat, nasional, maupun global.
“Hikmah Iduladha juga mengajarkan kita untuk meningkatkan kepedulian sosial dan pengorbanan untuk kemanusiaan dengan saling membantu dan menjaga di tengah beragam situasi sosial kemanusiaan yang sedang terjadi di dunia,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada acara Gema Takbir Akbar Nasional dan Pesan Idul Adha 1445 H/ 2024 M, di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (16/06/2024).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, memaknai Iduladha tidak terbatas hanya kepada saudara sesama muslim. Kepedulian dan tolong menolong juga harus dilakukan kepada seluruh umat manusia tanpa memandang perbedaan suku, agama, maupun nasionalisme yang dimiliki.
“Jadikan momen ini untuk terus menyuarakan pesan kebajikan dan membantu sesama, bukan saja atas dasar keagamaan atau kebangsaan, tetapi juga kemanusiaan,” imbuh Wapres.
“Meningkatkan jiwa pengorbanan dengan senantiasa bergotong royong dan saling membantu antar sesama serta terus mengedepankan kepentingan bersama dan saling menguatkan antarsesama dalam setiap keadaan,” tambahnya.
Untuk itu, menutup sambutannya, Wapres pun berharap agar momentum Iduladha 1445 H ini dapat semakin meningkatkan keimanan kepada Allah SWT sehingga seluruh umat manusia dapat saling bahu membahu menuju Indonesia Maju.
“Semoga hari raya ini meningkatkan keimanan, ketakwaan, kasih sayang, dan kepekaan kita terhadap sesama untuk membangun Indonesia yang maju, produktif, dan sejahtera,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, pada acara yang mengusung tema “Iduladha dan Ibadah Kurban Memperkuat Ukhuwah, Solidaritas dan Kepedulian Sosial” ini, Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar mengimbau kepada umat Islam yang memenuhi syarat agar melaksanakan kurban di hari Iduladha atau tiga hari Tasyrik setelahnya.
“Manfaatkanlah hari ini dan juga masih ada waktu pada hari Tasyrik untuk menyembelih hewan kurban, yang kita nanti akan serahkan kepada mereka yang mustahik, yang lebih berhak,” ajaknya.
Lebih jauh, Nasaruddin menuturkan bahwa penyembelihan hewan kurban sangat penting, salah satunya sebagai upaya memenuhi kebutuhan protein masyarakat kurang mampu yang jarang mengkonsumsi daging.
“Iduladha ini adalah ibadah protein, Idulfitri adalah ibadah karbohidrat di mana wajib hukumnya untuk mengeluarkan zakat fitrah [berupa] makanan pokok, kita di Indonesia ini adalah beras. Jadi karbonya adalah beras, nasi. Tapi hari ini, besok, dan seterusnya tentu kita akan berkurban untuk protein,” terangnya.
Dengan terpenuhinya kebutuhan karbohidrat dan protein, sambung Nasaruddin, masyarakat akan menjadi lebih sehat baik jasmani maupun rohaninya.
“Kombinasi karbohidrat dengan protein akan melahirkan insan al-kamil, manusia yang paripurna, sehat jasmani, dan dengan demikian diharapkan, dengan kesehatan jasmani, dengan kelengkapan gizi yang baik, akan melahirkan pikiran-pikiran yang sehat dan jiwa-jiwa yang sehat pula,” ungkapnya.
Hadir langsung di Masjid Istiqlal pada acara ini, di antaranya Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, Dubes Rwanda Sheikh Abdul Karim Harelimana, Perwakilan Kedubes Malaysia Syamsuri bin Ghazali, para pejabat Kementerian Agama, serta segenap jajaran Badan Pengelola Masjid Istiqlal. Selain itu, hadir pula secara virtual Dubes Indonesia untuk Maroko Hasrul Azwar, Dubes Indonesia untuk Spanyol Muhammad Najib, Dubes Indonesia untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares, dan Dubes Indonesia untuk Turki Achmad Rizal Purnama.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Sapto Harjono W.S., serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Arif R. Marbun. (NN/EP/RJP, rls)