Tanggamus, 29 Juli 2024 – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Ulubelu terus memajukan berbagai inisiatif operational excellence tidak hanya untuk mewujudkan target kapasitas terpasang Perseroan sebesar 1 GW, tetapi juga berkontribusi terhadap agenda transisi energi nasional. Sebagai upaya pengelolaan basis aset dan proyek yang telah ada (existing), PGE Area Ulubelu melakukan uji datar terhadap sumur Klaster M yang diestimasikan memiliki kapasitas produksi hingga 24 MW.
Direktur Operasi PGE Ahmad Yani menyatakan bahwa saat ini kapasitas terpasang di Ulubelu telah mencapai 220 MW dan telah berkontribusi hingga 21% pada jaringan sistem ketenagalistrikan di Lampung. Karena itu, uji datar ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi nilai dari berbagai proyek pengembangan bisnis PGE, terutama drilling campaign.
“Apresiasi terhadap PGE Area Ulubelu atas pencapaiannya mendapatkan sumur yang berkualitas untuk mengatasi isu kelangkaan uap. Bersamaan dengan insiatif-inisiatif lain kami dalam memaksimalisasi proyek existing dan penambahan kapasitas, kami optimistis Area Ulubelu akan menyumbang hingga 31,5% kapasitas dalam target 1 GW kami,” kata Ahmad Yani.
Saat ini, sumur Klaster M berada di tahap piping, dan sumur M3 akan melalui tes produksi (production test) pada bulan Agustus 2024. Selain itu, PGE Area Ulubelu telah merencanakan drilling campaign untuk sumur UBL-M4 dan UBL-T1 yang akan dilaksanakan selama 2025 hingga 2026.
Untuk mendukung drilling campaign dalam meningkatkan nilai proyek yang telah ada, PGE Area Ulubelu telah merencanakan tiga proyek lainnya. Pertama, pengembangan EPCC pipeline dan fasilitas produksi untuk Klaster M yang diproyeksikan untuk menambah kapasitas hingga 24 MW. Kedua, inspeksi minor terhadap Geothermal Power Plant (GPP) Unit 3 yang ditujukan untuk mengkaji kondisi unit terhadap kebutuhan penghentian (shutdown) dan rencana tindak lanjut perbaikan. Terakhir, Perusahaan merencanakan mitigasi longsor untuk penguatan lereng yang dilalui rute pipa dan akses jalan.
Selain itu, PGE Area Ulubelu berkomitmen untuk ekspansi kapasitas melalui pengembangan binary unit dengan proyeksi kapasitas terpasang 30 MW dan GPP rendah tekanan (low pressure) yang mampu menambah kapasitas terpasang hingga 10 MW. Lebih jauh, Perusahaan tengah mengembangkan pembangkit berbasis hidrogen hijau dalam mengeksplorasi pendayagunaan geotermal selain energi (beyond energy).
Ahmad Yani memberikan apresiasi atas kerja keras, terobosan, dan pencapaian PGE Area Ulubelu yang terus menegakkan operational excellence.
“Kami bangga atas pencapaian dan terobosan yang terus dilakukan oleh insan PGE di seluruh area untuk mengoptimalisasi pendayagunaan geotermal. Seluruh kerja keras kami ditujukan tidak hanya untuk mendorong adopsi energi geotermal yang lebih luas di sektor ketenagalistrikan, tetapi juga untuk memberi manfaat di segala lini kehidupan masyarakat. Kami percaya bahwa sebagai sumber energi dengan potensi yang melimpah, geotermal adalah tulang punggung dari transisi Indonesia menuju energi bersih,” ujar Ahmad Yani.
***
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.