Posisi Kewajiban Neto Investasi Internasional Indonesia Triwulan II 2024 Menurun

Rabu, 4 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 4 September 2024 Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan II 2024 mencatat kewajiban neto yang menurun. Pada akhir triwulan II 2024, PII Indonesia mencatat kewajiban neto 247,3 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan I 2024 sebesar 253,9 miliar dolar AS. Penurunan kewajiban neto tersebut bersumber dari peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) dan penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN).

Posisi AFLN Indonesia meningkat didorong peningkatan investasi penduduk pada berbagai instrumen finansial luar negeri. Posisi AFLN pada akhir triwulan II 2024 tercatat sebesar 491,5 miliar dolar AS, naik 1,2% (qtq) dari 485,7 miliar dolar AS pada akhir triwulan I 2024. Peningkatan posisi tersebut bersumber dari kenaikan penempatan pada hampir seluruh komponen AFLN, terutama dalam bentuk instrumen utang. Peningkatan posisi AFLN lebih lanjut juga dipengaruhi oleh faktor perubahan lainnya terkait kenaikan harga beberapa aset finansial luar negeri.

Posisi KFLN Indonesia menurun di tengah tetap solidnya aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio. Posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan II 2024 turun 0,1% (qtq) menjadi 738,7 miliar dolar AS dari 739,6 miliar dolar AS pada akhir triwulan I 2024. Investasi langsung dan investasi portofolio tetap membukukan surplus sebagai cerminan terjaganya optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik, inflasi yang rendah, dan imbal hasil investasi yang menarik. Perkembangan posisi KFLN lebih lanjut dipengaruhi oleh penurunan nilai instrumen keuangan domestik seiring penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah, dan penurunan harga saham domestik.

Bank Indonesia memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan II 2024 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal. Hal ini tecermin dari rasio PII Indonesia terhadap PDB pada triwulan II 2024 sebesar 18,1%, lebih rendah dari 18,4% pada triwulan I 2024. Selain itu, struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang (92,8%) terutama dalam bentuk investasi langsung. Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek PII Indonesia dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal. Selain itu, Bank Indonesia akan terus memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian.

Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada Laporan PII Indonesia Triwulan II 2024​ di website Bank Indonesia.

Berita Terkait

Pengumuman Akhir Seleksi CPNS Pemerintah Provinsi Bengkulu Tahun 2024
Honda dan Renesas Jalin Kerja Sama Kembangkan System-on-Chip (SoC) Berperforma Tinggi untuk Kendaraan Berbasis Perangkat Lunak
Awali Tahun 2025, Honda Resmikan Dealer Mobil Bekas Bersertifikasi di Area Karang Tengah, Tangerang
Raih Sertifikasi Internasional, Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi SAF Tersertifikasi Pertama di Indonesia dan Regional
SMK Skill Contest Jadi Komitmen Daihatsu Tingkatkan Pendidikan Vokasi dan Cetak SDM Unggul
Honda Perkenalkan Honda 0 Saloon dan Honda 0 SUV Prototype Pertama Kalinya Pada Ajang CES 2025
Hyundai Sambut Tahun Baru 2025 dengan Peluncuran New CRETA N Line Turbo dan New CRETA di Indonesia
Satgas Nataru Pertamina Sukses Jaga Pasokan Energi Nasional