Muara Enim, 11 Februari 2025 – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) terus menunjukkan upaya nyata dalam mencapai target kapasitas terpasang 1 GW dalam dua tahun ke depan. Direktur Utama PGE Julfi Hadi menegaskan bahwa penambahan kapasitas sebesar 55 MW dari Lumut Balai Unit 2 menjadikan proyek ini sebagai bagian strategis dalam upaya pencapaian target kapasitas terpasang perusahaan.
“Proyek Lumut Balai Unit 2 adalah bukti komitmen kami dalam meningkatkan kapasitas terpasang energi panas bumi di Indonesia. Dengan tambahan 55 MW, kami semakin dekat dengan target 1 GW, yang akan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional. PGE akan terus berinovasi dan memastikan bahwa pengembangan ini berjalan sesuai rencana dengan tetap mengedepankan aspek keberlanjutan dan efisiensi,” jelasnya dalam kunjungan ke proyek Lumut Balai Unit 2, di Muara Enim, Sumatra Selatan, pada Jumat (7/2/2025).
Kegiatan management walkthrough ini diikuti segenap manajemen meliputi Direktur Utama PGE Julfi Hadi; VP Project Management Fandi Indra Bangsawan; VP HSSE Uus Kurniawan; serta Corporate Secretary Kitty Andhora. Kunjungan meliputi berbagai area termasuk fasilitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), sumur produksi dan reinjeksi, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Manajemen juga melakukan diskusi dengan tim proyek dan seluruh konsorsium kontraktor terkait tantangan teknis yang dihadapi serta solusi yang diterapkan untuk memastikan kelancaran operasional proyek. Selain itu, dilaksanakan pula sesi evaluasi perkembangan kemajuan proyek, strategi percepatan konstruksi, serta rencana mitigasi risiko ke depan. Progres Proyek Lumut Balai Unit 2 kini telah mencapai 93,49%, dengan beberapa aspek yang masih perlu dirampungkan seperti dokumen teknik dan pengadaan peralatan.
Dalam pengembangan proyek Lumut Balai Unit 2, PGE menerapkan teknologi canggih yang memastikan efisiensi operasional tinggi dengan dampak lingkungan yang minimal dan aman bagi sekitar. Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, proyek ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, sejalan dengan strategi dekarbonisasi nasional. Selain itu, PGE menerapkan standar tertinggi dalam aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan.
Project Manager PGE Proyek Lumut Balai Unit 2 Achmad Sri Fadli menyatakan “PGE di lokasi proyek Lumut Balai Unit 2 berkomitmen untuk selalu menerapkan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dengan standar tertinggi. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan setiap individu, baik Perwira maupun kontraktor, harus memastikan seluruh aspek HSSE dijalankan sesuai dengan pedoman yang berlaku. Dengan komitmen ini, PGE tidak hanya menjamin kelancaran proyek, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan”.
Langkah-langkah strategis ini tidak hanya mempercepat pencapaian target 1 GW PGE, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan kapasitas panas bumi terbesar di dunia. Dengan potensi panas bumi Indonesia yang melimpah, panas bumi berperan sebagai sumber daya energi domestik yang dapat diandalkan yang sejalan dengan target swasembada energi pemerintah. PGE berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi terbaik dalam transisi energi dengan menjadikan panas bumi sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional.
***
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.