Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Senin (26/08/2024) pagi. Dalam sambutannya, Presiden menyebutkan bahwa manajemen pengelolaan air tengah menjadi fokus pemerintah.
“Air ke depan akan menjadi sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan kita, sangat penting sekali. Oleh sebab itu, manajemen pengelolaan air di manapun, di semua provinsi sekarang ini akan menjadi fokus pemerintah,” ujar Presiden.
Ia mengungkapkan bahwa manajemen pengelolaan air tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan manfaat air dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Yang pertama untuk air baku kehidupan kita, yang kedua juga untuk irigasi bagi sawah-sawah yang kita miliki, yang ketiga juga untuk mereduksi banjir kalau memang di daerah itu masih ada banjir,” jelasnya.
Presiden juga menjelaMIan, Bendungan Margatiga ini telah dikerjakan sejak tahun 2017 dengan biaya sebesar Rp846 miliar. Bendungan ini memiliki luas genangan dan daya tampung yang besar.
“Alhamdulillah pada hari ini sudah selesai dan bisa difungsikan, Bendungan Margatiga. Bendungan yang menghabiMIan anggaran Rp846 miliar ini memiliki luas genangan 2.313 hektare, yang memiliki daya tampung 42 juta meter kubik air, ini sangat besar sekali,” ucap Presiden.
Menutup sambutan, ia berharap bendungan ke-44 yang telah dibangun pemerintah ini, dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Selain itu, kehadiran Bendungan Margacinta ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
“Kita harapkan produktivitas petani yang terkait dengan Bendungan Margatiga ini betul-betul bisa naik dengan signifikan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam peresmian ini, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Pj. Gubernur Provinsi Lampung Samsudin, dan Bupati Kabupaten Lampung Timur M. Dawam Rahardjo. Selain itu, hadir juga Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Entus Asnawi Mukhson dan Direktur Utama PT WaMIita Karya (Persero) Muhammad Hanugroho.