Jakarta, Beritasumatera.com — Di zaman yang semakin canggih nan modern ini, dampak dari perkembangan teknologi digital dapat dirasakan oleh semua pihak dengan segala profesi, terutama oleh para pelaku industri kreatif. Perkembangan industri media di dunia penyiaran, pertelevisian, dan jurnalisme terjadi dengan sangat masif. Hal itu kemudian menuntut hadirnya konten-konten yang lebih kreatif.
“Inilah yang hendaknya menjadi perhatian seluruh lembaga pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompetitif dan unggul, sekaligus tanggap pada tuntutan pasar,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Peresmian Gedung Kampus Akademisi Televisi Indonesia (ATVI), Institut Media Digital Emtek (IMDE), di Halaman Gedung Kampus ATVI, Jl. Damai No. 11, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (29/082024).
Adapun menurut Wapres, salah satu upaya untuk melahirkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi adalah melalui pendidikan vokasi. Sebab katanya, pendidikan vokasi memiliki kelebihan tersendiri dibanding pendidikan formal lain.
“Metode vokasi yang memadukan teori dan praktik, antara materi pelajaran, wacana, dan hasil produk menjadi keunggulan yang membedakan pendidikan vokasi dengan pendidikan formal lainnya,” jelasnya.
Seperti halnya ATVI, kata Wapres, merupakan pendidikan vokasi dengan kurikulum pembelajaran yang melibatkan teknologi dan inovasi, yang didirikan oleh Yayasan Indosiar.
“Saya melihat Yayasan Indosiar sangat cepat tanggap terhadap hal ini dengan merintis sebuah akademi khusus media dan teknologi penyiaran, melalui pendirian ATVI,” sebut Wapres.
“[Ini] adalah contoh nyata penerapan pengintegrasian teori dan praktik di lapangan, yang akan melahirkan karya-karya berkualitas, di industri pertelevisian yang dinamis dan terus berkembang,” imbuhnya.
Terakhir, melalui diresmikannya gedung ATVI, Wapres yakin bahwa akan lahir SDM bermutu yang mampu berkompetisi, baik di lingkup lokal maupun global.
“Saya percaya bahwa Kampus ATVI, dengan fasilitas penunjang yang berkualitas tinggi, akan mampu menghasilkan SDM yang berkarakter unggul dan kreatif, sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing di kancah internasional,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Yayasan Indosiar sekaligus Managing Director Elang Mahkota Technology, Tbk Sutanto Hartono memaparkan, PT Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) merupakan perusahaan media terbesar di tanah air yang memiliki empat stasiun TV Nasional, yaitu SCTV, Indosiar, Mentari TV, dan Moji TV. Selain itu, EMTEK juga memiliki layanan televisi berbayar Nex Parabola, serta platform video streaming digital bernama Vidio.
“Di tengah gempuran raksasa global yang menguasai berbagai platform digital, kami bangga bahwa vidio mampu menjadi platform digital yang terbesar dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Sutanto.
“Kami memiliki komitmen untuk terus mengembangkan potensi anak bangsa dengan terus memproduksi konten lokal yang berkualitas dan diminati masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di pasar internasional,” imbuhnya.
Selain itu, EMTEK juga berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kreatif di iIndonesia dengan mempersiapkan kader-kader masa depan yang mampu memproduksi karya-karya kreatif sebagai upaya mengembangkan industri media dan industri kreatif.
“Hal itulah yang mendorong Yayasan Indosiar untuk mendirikan Akademi Televisi Indonesia atau ATVI pada tahun 1998,” ujarnya.
Mendampingi Wapres pada kesempatan ini Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus (Stafsus) Wapres Bidang Reformasi Birokrasi M. Nasir, Stafsus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Stafsus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah M. Imam Aziz, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (HB/RJP – rls)