Plaju, 6 Agustus 2024 – Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) Condro Kirono memastikan kesiapan Kilang Plaju dalam upaya mendukung ketahanan energi nasional, selalu diikuti implementasi aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE) di lapangan.
Dalam lawatannya ke Kilang Plaju, Condro menekankan pentingnya mematuhi Standard Operating Procedure (SOP) dan selalu melakukan pemetaan potensi yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Hubungan baik dengan warga sekitar perusahaan pun harus terus dijaga, dan diberikan edukasi berkala terkait aspek HSSE di kilang.
“Kilang RU III yang telah mengelola HSSE dengan baik, tentu SOP HSSE harus dipastikan berjalan dengan benar, potensi-potensi yang bisa menyebabkan kecelakaan harus benar-benar dipetakan, pemeliharaan terhadap aset kilang dan pipa juga harus diperhatikan,” tuturnya.
Senada, Direktur Manajemen Risiko PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Prayitno, dalam kunjungan ini memastikan manajemen PT KPI dan Kilang Plaju akan menjaga operasional Kilang Plaju sebagai pilar utama energi di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
“Kilang Plaju yang telah berhasil dijaga dengan baik, harus dipastikan agar terus menjadi penopang utama kebutuhan energi di Sumbagsel,” ungkap Prayitno.
General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Unit Plaju, Yulianto Triwibowo memaparkan kondisi operasional Kilang Plaju yang berjalan normal, dari unit primer hingga sekunder.
“Kilang Plaju beroperasi secara optimal, dengan seluruh unit operasi seperti CDU (Crude Distillate Unit), HVU (High Vacuum Unit), FCCU (Fluid Cracking Catalytic Unit), Polypropylene, Gas Plant, dan UTL yang berjalan normal, didukung kondisi lingkungan di internal maupun eksternal, termasuk stakeholder yang juga kondusif,” ungkap Yulianto.
Kilang yang berdiri di atas lahan seluas 400 hektar ini menghasilkan produk utama berupa BBM, Non-BBM, dan LPG yang disalurkan sebanyak 60% ke wilayah Sumbagsel, dan sebagian dipasok ke Pulau Jawa dan Kalimantan. Selain BBM dan LPG, beberapa produk unggulannya adalah SBPX, LAWS, Polytam dan Musicool.
Dengan keandalan operasionalnya, Kilang Plaju terus mempertahankan operasional dengan baik dalam mendukung target produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoro menambahkan, kilang Pertamina sebagai salah satu infrastruktur penting bagi ketahanan energi sehingga penerapan aspek HSSE dilakukan sesuai standar yang berlaku global. “Pertamina mengutamakan kegiatan operasional berjalan dengan aman, nyaman dan berwawasan lingkungan untuk mencapai bisnis perusahaan yang berlandaskan HSSE Excellence,” ujar Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.