Pemprov Bengkulu dan PW Aisyiyah Bersinergi Cegah Stunting untuk Masa Depan Sehat
Pemerintah Provinsi Bengkulu terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya mencegah dan menurunkan angka stunting, demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
Salah satunya dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Provinsi Bengkulu.
Ketua Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat Aisyiyah, Warsiti, menyatakan pentingnya kolaborasi ini karena angka stunting di Bengkulu meningkat tahun ini.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, menyebutkan bahwa angka stunting di Bengkulu mencapai 20,2 persen. Hal ini sejalan dengan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) yang mencatat kenaikan menjadi 5,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 4,9 persen.
Secara nasional, kata Warsiti angka stunting di Indonesia juga masih tinggi, yaitu 21,6 persen berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Meski terjadi penurunan dari 24,4 persen pada 2021, upaya besar masih diperlukan untuk mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Warsiti menjelaskan, setelah melakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Aisyiyah akan menggelar sosialisasi dan pelatihan kader untuk pencegahan stunting di UM Bengkulu dan kawasan Nakau Kota Bengkulu.
Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, menambahkan bahwa Pemprov Bengkulu telah bekerja sama dengan instansi terkait, termasuk Kanwil Kemenag, untuk mencegah pernikahan di bawah umur dan memastikan pemberian makanan sehat serta bergizi bagi balita di seluruh kecamatan melalui puskesmas.
“Kami sangat menyambut baik dukungan dari PW Aisyiyah. Kami siap berkolaborasi dan bersinergi untuk mengoptimalkan program pencegahan dan penurunan stunting ini,” tutup Isnan.